Sabtu, Maret 22, 2008

Iihaaaa .... Henny Datang !!!

Episode ini (weeeehhhh, betul-betul seperti sinetron ya? hehehehe) akan bercerita tentang kedatangan Henny di Jepang dan jalan-jalan ke Universal Studio di Osaka.
Ok then ... lets start.

Menjemput Henny di Kansai, Osaka bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi karena belum pernah berangkat ke Kansai via bus. So that night, setelah dapat tiket bus di Coop, saya menuju Kansai via bus JR. Bus JR? JR kan Japan Railway? Kok ada bus juga? Hehehehe, maklumlah ternyata memang Jepang seringkali salah mengartikan kata-kata dalam Eigo (Eigo = Engish). So back to the bus; di tiket tertera rute bus yakni Saijo Eki - Minatomachi. Rute ini khusus diperuntukkan untuk orang-orang yang akan ke Kansai, Osaka. Selain rute, jam pemberangkatan juga ada; tertera jam 10.10PM. Tapi sekedar untuk jaga-jaga, saya sudah ada di Saijo Eki jam 09.55PM. Ternyata bus-nya tiba tepat sesuai dengan jadwalnya. Karena saya hanya bawa satu ransel maka proses loading tidak memakan waktu lama. So barangkatlah bus-nya 2 menit kemudian. Dalam masa awal-awal perjalanan, terasa seperti biasa. Hanya saja, kecepatan bus-nya cukup gila-gilaan. Saya sempat menengok sekilas ke luar, wuihhh ... cepet bo'. Sugoiii ne. Kalau begini memang bisa sampe ke Osaka dengan cepat.
Selama perjalanan, saya coba untuk tidur. Tapi mungkin karena kondisi yang tidak biasa, jadinya tidak bisa tidur, hanya dengar music via iPod saja. Persoalan mulai muncul tatkala mendekati pukul dua dini hari. Bus masuk ke terowongan menuju ke bawah tanah. Wehhh, via subway ya? Namun tatkala tiba di areal yang agak luas, bus berhenti. Diam ... dan terus diam. Walau mesin tetap menyala. Ada apa ya? Oo, mungkin supirnya mau ke WC. Tapi kok tidak ada suara bantingan pintu mobil ya? Mhmhm, mulai curiga nih. Ada apa ya? Yang lebih heran lagi, orang-orang yang lain tidak ada yang bergerak. Semuanya asyik dengan dengkurannya. Tidur semua. Ah, jangan dipikirkanlah. Saya coba lagi untuk tidur. Tapi hanya bisa tidur-tidur ayam saja. Kadang-kadang bangun jika mendengar suara mobil lain bergerak di samping kanan bus. Setelah sejam dalam kebingungan akan apa yang terjadi, saya putuskan untuk sms ke Aan, mempertanyakan perihal bus ini, kenapa kok singgah di terowongan bawah tanah dan diam saja, tidak bergerak. Lama baru sms balasannya muncul. Kira-kira ... (to be continued)

Jumat, Maret 21, 2008

The New Beginning .....

Setelah sekian lama tidak mengisi blog, akhirnya ada kesempatan juga. Mungkin karena lab masih libur (liburnya sampe 8 April lho, itu masih dua minggu dari hari ini), jadi akhirnya ada kesempatan juga mengisi lembaran-lembaran kosong di blog ini. Soalannya sekarang, apa yang mau ditulis ya? Bingung, terlalu banyak yang telah terjadi ... Ceileeee ... kaya' di sinetron-sinetron aja nih ...
Mhmhm ... Ok deh, lets start ...
Cerita pertama tentang kedatangan Henny. Wuihhh, betul-betul menggembirakan. Melegakan juga. Maklumlah .. hehehehehe ... jiwa muda masih bersarang di dada si Kole ini. Tapi persiapannya sungguh-sungguh heboh, mulai dari apato yang didandani lagi, persiapan dana buat transportasi dan keperluan Henny dari Indonesia ke Jepang sampai persiapan ke acara jalan-jalan di Universal Studio Japan, yang kebetulan ada di Osaka.
Apato yang awalnya sangat-sangat dingin, mulai diantisipasi dengan ditambahkan carpet tiles. Sungguh pekerjaan yang amat sangat memerlukan ketelitian dan kesabaran. Soalnya, ada banyak area di dua ruangan yang akan diberi karpet tersebut yang tidak simetris; maklumlah apato tua (dinding-dindingnya sudah pada melar semua). Setelah menempatkan semua karpet ditempatnya, muncul satu persoalan lagi. Ternyata ada satu dos karpet (1 dos berisi 16 tiles) yang warnanya berlainan. Tapi dengan sedikit trik dekoratif, 1 dos tersebut tetap terpakai; malahan membuat ruang keluarga menjadi lebih cantik, Alhamdulillah (liat nih fotonya).


Setelah selesai dengan karpet, baru mulai cari perabot. Alhasil dapat di Nafco; ada springbed (queen size), dua buah kursi ala Jepang (tanpa kaki), karpet untuk di ruang tamu, Rice Cooker, Halogen Heater, bantal-bantal, seprai-seprai dan alat bersih-bersih. Dari 2nd Street dapat meja duduk untuk laptopnya Henny, lemari gantung, meja tv, meja kotatsu (meja pendek ala jepang yang ada heater-nya) lengkap dengan selimutnya. Oya, dari Downtown (salah satu recycle store yang ada di Saijo) dapat Microwave dan Kulkas yang semuanya dibeli dengan harga miring (total 9seng) walaupun 100% baru. Beberapa peralatan dapur dan makan lainnya didapat di Yakkueng Yen Shop (Toko 100 Yen) yang ada di Saijo Plaza dekat apato. Alhasil, setelah 5 hari persiapan, apato telah siap menerima Henny.
Rencana jalan-jalan ke Universal Studio juga sudah direncanakan dengan matang. Mulai dari beli tiket di Coop dekat Central library sampai detail itinirary. Jam keberangkatan sampai kepulangan (dari Osaka) ke apato via Hikari.
Oya, satu lagi. Laptop untuk Henny. Seminggu sebelum Henny datang, ada satu laptop Toshiba Portege yang touch screen 2nd-hand yang akhirnya terbeli. Awalnya laptop tersebut untuk Henny. Tapi setelah menimbang-nimbang, akhirnya diputuskan yang lama (lebih bagus spesifikasinya lho) buat Henny saja. Paling tidak, urusan download movies dan music, biar ditangani di laptop itu saja. Maklumlah, laptop portege itu lebih cocok dipakai untuk urusan lab dibanding untuk entertainment.
Akhirnya, sehari sebelum kedatangan Henny di Kansai, Osaka, tgl 29 Desember 2007, semua persiapan komplit. Tinggal mempersiapkan diri untuk menjemput Henny di Kansai; antara lain jaket kulit buat Henny (dapat di 2nd Street dengan hanya 700yen) dan sarung tangan hitam dari kulit (dapat di Youme kampus).
Sip markosip top markotop ....

Next Story: Kedatangan Henny di Jepang dan jalan-jalan ke Universal Studio Japan di Osaka

Minggu, Oktober 28, 2007

4th

Hari ini, hari ke 24 Kole meninggalkan tanah air menuju Jepang. Tinggal di desa yang ngekota banget seperti Higashi Hiroshima, khususnya di area Saijo, membuat hari demi hari penuh dengan kesan. Hehehehe ....
Kali ini, Kole akan cerita pengalaman-pengalaman pasca Iedul Fitri kemarin.

Setelah shalat Iedul Fitri dan Halal bi Halal warga Indonesia se-Higashi Hiroshima yang diadakan di Inhouse Hirodai, praktis semua pekerjaan berjalan sebagaimana adanya kembali. Predikat student D1 di Environmental Science and Technology of IDEC on Hirodai kembali Kole jalani. Dengan semangat juang tinggi tentunya! Semoga akan tetap demikian sampai selesai masa sekolah yang ditargetkan.
Oya, Kole belum pernah cerita tentang teman-teman se-lab Kole. Dalam lab E102, yang merupakan komponen dari Environmental Science and Technology di IDEC, Kole berbagi tempat dengan 10 orang student lainnya, baik dari S1 sampai S3. Ada 3 org Doctorate Student (Kole, Indonesia; Arno, Indonesia; Haggag, Mesir), 4 org Magister Student (Yamasaki, Fukuyama; Isshiki, Fukuyama; Ade, Indonesia, Stephy, Indonesia) dan 3 org Undergraduate Student (Kanaa, Hirodai; Ikeda, Hirodai, Yoshisai, Hirodai). Masing-masing kami mendapatkan satu space (desk, chair and bookshelf) lengkap dengan satu set komputer. Jika kita ingin mengerjakan riset dengan software tertentu, maka akan disediakan langsung oleh pihak IDEC. Dalam lab, semua peralatan yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari, seperti makan, minum, entertainment dan lain-lain, disediakan. Kopi, susu, microwave, makanan .. bahkan gameboy disediakan. Semuanya disediakan agar membuat kita menjadi betah tinggal di laboratorium. Pada dasarnya Lab Environmental Science and Technology terbagi dalam dua bagian. Satu bagian adalah Computational Laboratory (yang Kole tempati) dan satu bagian lagi adalah Physical Laboratory. Keduanya akan Kole pakai, karena riset Kole menyangkut keduanya. Sementara ini, Kole merancang skematik alat yang akan dapat membangkitkan gelombang soliton ataupun Kd-V dalam sebuah wave tank yang lumayan kecil. Insya Allah, Kole targetkan selesai dalam 1 bulan ke depan. Doakan ya ..... :)
Beberapa waktu lalu, Yamashita Sensei (Co-adviser atau 2nd Sensei) telah membuat rekomendasi agar Kole juga bisa diikutkan dalam program dari Delaware University di bawah supervisi Prof. R.E. Dalrymple; karena Kole akan mempergunakan beberapa module dalam simulasi numeris gelombang tsunami berbasis Soliton atau Kd-V yang dibuat oleh Prof. Dalrymple. Alhamdulillah, respon dari Prof Dalrymple sangat positif, sehingga dapat dipastikan Sensei Kole bertambah menjadi 4 orang; yakni Yashusi Higo (IDEC, Hirodai), Takao Yamashita (IDEC, Hirodai), Nobukazu Nakagoshi (IDEC, Hirodai) dan Robert E. Dalrymple (Hazard Centre of Delaware University). Mudah-mudahan Kole bisa dengan mereka ber-empat. Pray for me, will you guys? Hehehhehe .....
Itu cerita tentang lab. Soal tempat tinggal dan sekitarnya ... mhmhm ... Kole tinggal di sebuah apato (baca: apartemen) yang independen dan bebas. Namanya Hou Shaku Apato yang terdiri dari dua lantai dengan tiga apato pada setiap lantainya. Apato Kole itu paling ujung sebelah kiri (dari depan apato) di lantai dua. Apato Kole juga berhadapan langsung dengan kombini terkenal sejagat, yakni 7-11. Nah, jika jalan-jalan ke Saijo, apato Kole termasuk yang paling gampang didapat, karena dekat dengan beberapa tempat penting, yakni SunSquare dan 7-11 itu.
Nah, selain Kole, Hou Shaku juga ditinggali 4 keluarga lainnya (satu apartemen belum ditinggali). Ada Cik Gazali dari Malaysia (tepat di bawah Kole, lantai 1 ujung kiri), ada mas Yudi dari BPPT di samping Kole, ada Uzzam dari Mesir (lantai 1 ujung kanan) dan keluarga Cina di antara Cik Gazali dan Uzzam. Mereka lumayan bersahabat, utamanya mas Yudi, yang mana di tempatnyalah Kole pertama kali buka puasa. Hmmmmhhh ... good man and nice family.
Selain dekat dengan 7-11, apato Kole juga dekat dengan dua buah center Indonesian Kampong. Yang pertama adalah Kampong Melayu. Kampung Melayu adalah sebuah apato yang berisi 9 apartemen yang hanya dua diantaranya diisi BUKAN org Indonesia (satu org Phillipino dan satu org Laos). Makanya, apato itu disebut Kampong Melayu atawa KM. KM ditinggali Kang Dedi Suryadilaga (Post Doctorate, Nihon Linguistic, Hirodai), Sony (D1, Lab NIL IDEC), Bu Kamelia (D2, Biosphere Science, Grad. School of Engineering, Hirodai), Asep (M2, Chemical Engineering, Hirodai), Lukman si Mbah (D3, Lab NIL IDEC) dan Dayat (D1, Chemical Engineering, Hirodai). Di KM-lah, kami sering ngobrol dan bikin party kecil-kecilan plus barbequean di depan apato Sony. Aji mumpung, masih banyak daging halah hibah dari Fikri (Fikri dulu tinggal di apato yang Sony tempati sekarang).
Selain KM, ada juga SunSquare atau SS. SS adalah apato yang juga sekaligus perkantoran dan balai pertemuan di dekat pusat kota Saijo (pusat kota Saijo adalah Chukuokaikan, atawa alun-alun; terdiri dari dua lapangan besar dan satu city hall). Oya, dari Chukuokaikan ke apato Kole hanya skitar 5menit jalan santai atawa sekitar 200-an meter. Nah, di SS ada banyak orang Indonesia, yang semuanya adalah mahasiswa Hirodai. Yang tinggal di SS antara lain Arno (ITB, satu lab dengan Kole), Ade (Dephut Pusat, satu lab dengan Kole), Kang Taufik Djatna (D3 Hirodai, Ketua PPI Hiro, IT Hirodai), Aan (M1, Ketua KMIH, Eng. Hirodai), Ani (D1, IDEC Hirodai), Mas Iyan (D2, IT IDEC), Widi (D2, Chemical Eng., Hirodai), Teh Euis (M1, Eng. Hirodai), Yoshi (D1, Eng. Hirodai), Jon (M2, Chemical Eng., Hirodai) dan Jimmy (M2, IT Hirodai).
Banyak juga ya? Mudah-mudahan kami bisa akur-akur saja ...... Hope so ...

Gambatte kudasai Kole-san

Selasa, Oktober 16, 2007

3rd

Hari ini, Selasa 16 Oktober 2007......

Seperti biasa, seperti hari-hari sebelumnya, ngampus by bike (pemberian mertuanya Afni-san), kerja di lab, buka-buka dan balas-balas email.... and ngisi blog.

Untuk kali ini, Kole akan crita tentang proses kedatangan di Jepang sampai Ied Mubarak hari sabtu (13/10) lalu. Just sit and read ....

Kole tiba di Kansai International Airport pagi hari, sekitar jam 8.25 waktu setempat, atau sekitar 7.25 waktu BTP (perumahan tempat Kole tinggal di Makassar). Selama dalam perjalanan dari Denpasar (tengah malam) sampai Kansai, adem ayem saja. Kole dapat teman ngobrol dari Nagasaki dan Ehime. Mereka lumayan membantu dalam berbagai hal, utamanya dalam menerjemahkan pengumuman-pengumuman dari cabin officer di pesawat. Turun dari pesawat via tunnel, langsung naik shuttle train ke gedung utama Kansai. Tiba di Main Building, ambil bagasi trus langsung ke Imigrasi. Hampir smua org diperiksa, Kole tdk. Di sini Kole ketemu dengan teman2 yang juga dari beasiswa Monbukagakusho. Akhirnya ada teman yang bakal ke Hirodai (Hiroshima University, Daigaku=University). Jadi deh kita barengan. Dari situ beli kartu telpon utk nelpon ke Tanah Air. Awalnya sulit, namun setelah dibantu

Japanese Student dari Adelaide, kita akhirnya bisa nelpon. Lumayanlah, just saying hello dan ngabarin kalo kita sudah selamat tiba di Osaka.
Setelah itu, Kole dan teman itu (namanya Ani, dari UGM, lagi hamil 7bulan ... ckckck), berangkat ke Shin Osaka (station Shinkansen di Osaka) via Haruka
Express Train. Alhamdulillah selamat sampai, walaupun dengan membawa sedemikian banyak barang. Ternyata karena terlalu lama duduk, sampai kita agak kepayahan juga sih. Untung saat itu, kami tidak puasa, sehingga agak tertolong dengan minuman dari

pesawat yang sengaja kami bawa.
Setelah beli tiket, kami naik via Kodama Shinkansen 635 menuju ke Higashi Hiroshima. Selama dalam perjalanan, tidak ada hal2 yang interesting, kecuali tatkala melewati Mihara (desa yang banyak org Indonesianya itu lho), sempat terlihat hamparan sawah yang luas skali, berundak-undah seperti di Bali. Wahhh ... hati ini seperti kembali merasa di I
ndonesia. Eee, tatkala masuk ke daerah Higashi Hiroshima, kembali terlihat hamparan rice field yang juga sangat luas. Asyyiiikkkk, ternyata Higashi Hiroshima

banyak sawahnya. Jadinya seperti di kampung halaman sendiri, alhamdulillah .....
Setelah dua jam naik Kodama, kami tiba di Higashi Hiroshima Station, yang ternyata adalah station yang sepi banget. Yang turun di situ, hanya kami berdua. Alhasil tidak banyak yang bisa ditanya. Untung ada telpon umum, shingga kita bisa nelpon lagi. Namun hpnya Fikri lagi ngadat, sehingga tdk bisa nelpon dia. Untungnya ada Yamasaki-san (mahasiswa S2 yang akan ikut Kole dalam penelitian di lab). Dia datang menjemput dengan mobil Isshki-san (juga mahasiswa S2 satu lab dengan Yamasaki-san, namun dengan topic research yang berbeda). Klop dah, akhirnya kami berangkat menuju IDEC, untuk bertemu dengan Higo Sensei. 10menit kmudian kita sdh tiba di IDEC dan segera masuk ke Lab utk kenalan dengan teman-tema
n yang se-lab. Ada dua org mahasiswa S2 dari Indonesia (yang baru saja tiba, dapat beasiswa dari Worldbank), tiga org mahasiswa S1 Jepang (Ikeda, Yoshi, Kana), Haqqaq dari Mesir (S3), Arno (S3 dari ITB, baru datang juga) and Huong (S2 dari Vietnam, baru datang juga).

Gak lama kenalan, mungkin karena anak muda semua (Kole yang tertua di lab), kami jadi cepat akrab. Habis kenal-kenalan, Kole ditemani Yamasaki menuju ke ruangan Higo Sensei utk ketemuan dengan beliau. Akhirnya setelah hampir dua stengah tahun ngobrol via internet, kami ketemuan juga. Sempat ngobrol panjang lebar, akhirnya kami pamit utk ke lab.
Di lab ternyata telah ada tempat duduk, meja, komputer khusus buat Kole, asyiiikkkkk. Stelah menunggu beberapa lama, akhirnya Kole minta tolong Yamasaki utk menelpon Fikri kembali. Alhamdulillah tersambung. Akhirnya stelah 10 menit, Fikri datang dan kita on the way ke rumah. Tengah jalan, ternyata Fikri ngajak ke resto Sushi dekat ruma
h. Akhirnya kita makan deh, .... mhmhmh .. yummy banget. Gurih skali bo'. Namun lumayan mahal juga, karena satu cawan sushi harganya 100yen (100yen=7600rupiah). Kita makan sekitar 8 cawan dan 1 udon tempura (udon=mie besar). Enak juga....
Dari situ, kita ke rumah Fikri (yang alamatnya ada di bag tag Kole). Rumahnya cukup besar, ada 2 kamar yang lumayan besar, satu wc, satu bathroom +
shower, satu dapur. Di situ Kole istirahat sejenak sampe kemudian dibangunkan Fikri utk ikutan buka puasa bersama di rumahnya mas Adit (yang skarang bersampingan dengan rumah Kole). Sebelum ke tempat mas Adit, Kole ditunjukkan rumah yang skarang ini. Wahhh, asyik beneeerrr ... soalnya baru semua. Dan untungnya lagi, tidak ada shikikin dan rikikin. Alhamdulillah lagi deh ......

Ada 3 kamar yang cukup besar, dua kamar ukuran 3x3 dan satu 3x2. Ada dapur, satu bath + shower dan satu wc duduk. Asyikkkk... dalam hati saya lompat2 deh .... alhamdulilah ... Allah maha pengasih dan penyayang pada hamba-Nya. Selepas lihat2 rumah, kita buka di tempat mas Adit. Alhamdulillah .. walau tidak puasa, serasa buka yang berbeda deh ... Nah, disitulah saya ketemuan dengan Hadi (yang sharing rumah dengan Kole skarang). Juga ketemu dengan Yayat (S3 dari IPB, baru datang) dan Gus Pur (S3 Chemical Eng. dari ITS; ternyata pernah ketemuan dengan Kole swaktu di ITS). Juga ketemu dengan Prof. Mustafa (visiting professor dari UI). Klop dah, akhirnya kita buka dengan asyik punya, menu utama Lumpia n Dadar Telur. Nyamannna .... serasa masih di Indonesia.
Lepas itu, kami balik ke rumah dan mulai mengemas barang2 Fikri yang sejak pagi tadi akhirnya memutuskan pulang ke Indonesia karena ada project yang lebih menjanjikan di sana. Beasiswanya juga sdh habis di Hirodai, makanya dia akhirnya memutuskan balik saja dulu, menunggu ada kesempatan utk lanjut S3. Malam itu kami bermalam di rumah Fikri. Ada Sony (yang kemudian menempati rumah Fikri), Ervin (mahasiswa dari pulau), Fikri, Hadi dan Sony.
Sahur pertama di Saijo (Saijo itu nama kecamatan di Higashi Hiroshima, merupakan pusat kota Higashi Hiroshima), dilewatkan di tempat pak Iyan (mahasiswa S3 IT Hirodai, pengurus Toko Indonesia Halal Foods). Kita makan sahur dengan menu Indonesia asli. Full asli. Ada sambal goreng, indomie and sebangsanya. Pokoknya tidak bakalan kelaparan di Saijo deh. Bayarnya pun murah banget, skitar 400yen. Seharga itulah makan sekali di Higashi Hiroshima, so jika makan dua kali, maka cuman skitar 800yen/hari. Itu harga yang sangat murah. Alhamdullilah, Kole tidak ditempatkan di Osaka atau di Tokyo, yang sekali makan bisa 2000yen, dengan menu yang sangat terbatas (di sini makanan banyak skali yang tidak halal, makanya jika makan daging sebaiknya beli yang dari Australia, yang ada label halalnya). Ayam saja banyak skali yang tidak halal, krn tdk disembelih secara islami. Namun jika di tempat pak Iyan, aman deh. Soalnya diimpor langsung dari pemotongan hewan halal di Tokyo.

Selepas itu, hari-hari berlangsung dengan cepat, karena mulai sibuk dengan sgala kegiatan di kampus dan di rumah ....
Hari kedua, Kole dan Hadi, pindahan ke rumah baru. Alhamdulillah, kami mengadakan acara kecil-kecilan dengan niat agar rumah ini menjadi rumah yang baik tatkala kami masuk. Rumah ini termasuk rumah yang sangat bersih, rapi dan lumayan baru dibanding dengan rumah yang lain. Rumah ini adalah salah satu rumah apartment yang terbuka (dapat diakses siapa saja) dengan biaya rental yang sangat murah. Sewa hanya 35000yen/bln, air + gas + listrik 7000yen/bln, tanpa shikikin dan rikikin. Total utk housing skitar 42000-45000yen/bln. Karena masih sharing dengan Hadi, Kole hanya bayar skitar 22500/bln. Wah ... itulah apartment termurah di Saijo, dengan fasilitas terlengkap. Apalagi ada internet broadband full access yang dibayar hanya 1000yen/bln. Alhamdulillah .... ternyata kemudahan ini benar2 kiriman-Nya.

O iya, slama di sini, Kole sdh dapat banyak barang dari teman-teman dan Gudang PPI. Kole dapat kulkas, microwave, futon (atas dan bawah), selimut dan baju2 musim dingin, karpet pemanas, heater ruangan, televisi, kipas angin, rak2, perlengkapan makan, rice cooker, kompor gas, kotatsu (meja jepang, lengkap dengan taplak hangatnya), lemari plastik, tempat duduk kotatsu, lampu2, tempat handuk, strika dan lain2 yang kecil, yang semuanya GRATIS ...... Alhamdulillah...........
Yang kurang hanya dua, yakni mesin cuci dan mesin jahit utk Henny. Utk nyuci, Kole biasanya ke public laundry di Saijo Plaza. Satu kali nyuci, seberat 4.5kg, hanya skitar 400yen. Itu dengan pakaian yang sudah kering sama skali. Siap utk dipakai lagi.

Lebaran
Lebaran di Higashi Hiroshima, hampir sama dengan lebaran di tanah air. Mungkin karena mayoritas warga muslim di Hiroshima adalah org Indonesia, sehingga kental skali suasana Indonesianya. Kami shalat ied, skitar pukul 09.30 waktu setempat. Itu sdh lumayan pagi di sini. Toko-toko baru buka jam 10 dan tutup jam 8 malam. Hehehe .. singkat skalia di'. Maklum Higashi Hiroshima pada dasarnya adalah desa yang nge-kota. Wilayahnya kecil, namun banyak mobil dan gedung-gedung pencakar langit. Higashi hiroshima dengan pusat kota Saijo, mungkin hanya 1/4 Makassar. Namun dengan fasilitas public yang sangat ok. Sangat-sangat ok ...
Kembali ke Ied, yang membawakan khutbah adalah Uzzam, seorang mahasiswa S3 Mesir yang memang merupakan takmir Islamic Centre di Saijo (Islamic Centre Saijo itu masih berupa sebuah rumah tinggal berlantai dua, yang dibeli oleh Hiroshima Moslem Association setahun lalu. Insya Allah, akan dibangun sebuah masjid yang berukuran cukup besar di tanah tempat berdirinya rumah tersebut).

Stelah itu, mulailah kami makan2. Smua masakan dari segenap penjuru tersedia. Mulai dari Arab, Mesir, Pakistan, Bangladesh, Malaysia dan Indonesia. Kita makanlah sepuasnya. Yummy .....

Habis itu, foto-foto dan langsung menuju ke International House utk Halal Bi Halal. Disinilah berkumpul segenap org Indonesia dari penjuru Hiroshima. Mulai dari mahasiswa, sampai keluarga keturunan Jepang, yang telah menjadi permanen residen namun masih merasa org Indonesia.

Di situ kemudian kami berkenalan dan ngobrol sana sini. Ternyata warga Indonesia saja ada ratusan org di Higashi Hiroshima dan sekitarnya (Foto-foto selengkapnya ada di www.flickr.com/photos/hennypurnama. Sorry Hen, Kole pinjam flickr-mu ya?).

Oya, tgl 13-14 ada perayaan Sake Matsuri di Central Park Saijo. Ini adalah perayaan produksi sake di Saijo (Saijo adalah pusat produksi Sake terbaik di Jepang, katanya sih).



Kole sempat-sempatin aja jalan dengan Arno dan Ade ke situ. Maklumlah, dekat apato kami bertiga (Arno SS624, Ade SS706, Kole Hou Shaku 203). Jadi deh, foto-foto dekat dengan calon drunken master ...

Ok deh ... segitu aja dulu cerita-cerita dari Saijo, deso yang ngekota banget; karena harus segera out dari lab dulu, ada class nihongo di K Building, dengan Ishihara Sensei.
Baju hangat sudah dikenakan. Siap siap, siap siap .... siapkan mental dan fisik (maklum, suhu trus turun sejak kemarin siang).

Gambatte kudasai Kole

La Tore Bondeng

Selasa, Oktober 09, 2007

2nd

After five days, I’d finally got settled in Saijo. It takes a lot more than courage, spiritual being nor financial aid. But, just as I said, I’d finally got settled. Here, at the Hou Shaku Apato 203.

Today, I’ve got my refrigerator, microwave, heater, futon (top and bottom), warm clothes, fan, AC, and most important thing, is internet connection. Hopefully, it will be making me more concentrate on my work here at Hirodai; both neither at lab nor at home.

Tomorrow, at laboratory, we will make our internal seminar. It will make us more scientifically prepared on our job. Hopefully, again, it will make us, especially me, feeling comfortable again, like always.

Gambatte kudasai ………

Apato 203, 12:30PM

Minggu, Oktober 07, 2007

#1

Today I leave Makassar to Higashi-Hiroshima, well known as Saijo, the Sake Town. A lot of passion laughter, sobbing and crying. Begun on Friday, 280907, at Ayah’s birthday celebration. And so on. Until today I left Makassar to Higashi-Hiroshima.

Ayah, Ibu, Mama’, Bapa’ … all sobbing, especially Ibu, which maybe didn’t agree her son went somewhere else again. But life goes on. I have to find a fulfilling process for my life, at least for the sake of me and my family.

Now it’s the beginning of my journey to Higashi-Hiroshima. Here, at the corner of Ngurah Rai International Airport, I sat and write.

Fully prepared is something so important. It become important because all the matter which been prepared will be an opportunity of success. That’s what all people said. By the way, which all of this thing that become variables of success, I’ve pointed braveness and courage as two of the most. Hope so, I won’t be mistaken regarding those two variables.

I promised myself, I’ll be strong. Not just for me, but for all people that count on me. Not just as a person who will be studying abroad, but also as for being me, Baeda A.K.A Kole.

Hope so all of thing will be continuing dynamically ahead. Especially … me.

Gambatte kudasai Kole-san.

Hai….

SSB Café, Ngurah Rai, Denpasar, 11:30PM