Minggu, Oktober 28, 2007

4th

Hari ini, hari ke 24 Kole meninggalkan tanah air menuju Jepang. Tinggal di desa yang ngekota banget seperti Higashi Hiroshima, khususnya di area Saijo, membuat hari demi hari penuh dengan kesan. Hehehehe ....
Kali ini, Kole akan cerita pengalaman-pengalaman pasca Iedul Fitri kemarin.

Setelah shalat Iedul Fitri dan Halal bi Halal warga Indonesia se-Higashi Hiroshima yang diadakan di Inhouse Hirodai, praktis semua pekerjaan berjalan sebagaimana adanya kembali. Predikat student D1 di Environmental Science and Technology of IDEC on Hirodai kembali Kole jalani. Dengan semangat juang tinggi tentunya! Semoga akan tetap demikian sampai selesai masa sekolah yang ditargetkan.
Oya, Kole belum pernah cerita tentang teman-teman se-lab Kole. Dalam lab E102, yang merupakan komponen dari Environmental Science and Technology di IDEC, Kole berbagi tempat dengan 10 orang student lainnya, baik dari S1 sampai S3. Ada 3 org Doctorate Student (Kole, Indonesia; Arno, Indonesia; Haggag, Mesir), 4 org Magister Student (Yamasaki, Fukuyama; Isshiki, Fukuyama; Ade, Indonesia, Stephy, Indonesia) dan 3 org Undergraduate Student (Kanaa, Hirodai; Ikeda, Hirodai, Yoshisai, Hirodai). Masing-masing kami mendapatkan satu space (desk, chair and bookshelf) lengkap dengan satu set komputer. Jika kita ingin mengerjakan riset dengan software tertentu, maka akan disediakan langsung oleh pihak IDEC. Dalam lab, semua peralatan yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari, seperti makan, minum, entertainment dan lain-lain, disediakan. Kopi, susu, microwave, makanan .. bahkan gameboy disediakan. Semuanya disediakan agar membuat kita menjadi betah tinggal di laboratorium. Pada dasarnya Lab Environmental Science and Technology terbagi dalam dua bagian. Satu bagian adalah Computational Laboratory (yang Kole tempati) dan satu bagian lagi adalah Physical Laboratory. Keduanya akan Kole pakai, karena riset Kole menyangkut keduanya. Sementara ini, Kole merancang skematik alat yang akan dapat membangkitkan gelombang soliton ataupun Kd-V dalam sebuah wave tank yang lumayan kecil. Insya Allah, Kole targetkan selesai dalam 1 bulan ke depan. Doakan ya ..... :)
Beberapa waktu lalu, Yamashita Sensei (Co-adviser atau 2nd Sensei) telah membuat rekomendasi agar Kole juga bisa diikutkan dalam program dari Delaware University di bawah supervisi Prof. R.E. Dalrymple; karena Kole akan mempergunakan beberapa module dalam simulasi numeris gelombang tsunami berbasis Soliton atau Kd-V yang dibuat oleh Prof. Dalrymple. Alhamdulillah, respon dari Prof Dalrymple sangat positif, sehingga dapat dipastikan Sensei Kole bertambah menjadi 4 orang; yakni Yashusi Higo (IDEC, Hirodai), Takao Yamashita (IDEC, Hirodai), Nobukazu Nakagoshi (IDEC, Hirodai) dan Robert E. Dalrymple (Hazard Centre of Delaware University). Mudah-mudahan Kole bisa dengan mereka ber-empat. Pray for me, will you guys? Hehehhehe .....
Itu cerita tentang lab. Soal tempat tinggal dan sekitarnya ... mhmhm ... Kole tinggal di sebuah apato (baca: apartemen) yang independen dan bebas. Namanya Hou Shaku Apato yang terdiri dari dua lantai dengan tiga apato pada setiap lantainya. Apato Kole itu paling ujung sebelah kiri (dari depan apato) di lantai dua. Apato Kole juga berhadapan langsung dengan kombini terkenal sejagat, yakni 7-11. Nah, jika jalan-jalan ke Saijo, apato Kole termasuk yang paling gampang didapat, karena dekat dengan beberapa tempat penting, yakni SunSquare dan 7-11 itu.
Nah, selain Kole, Hou Shaku juga ditinggali 4 keluarga lainnya (satu apartemen belum ditinggali). Ada Cik Gazali dari Malaysia (tepat di bawah Kole, lantai 1 ujung kiri), ada mas Yudi dari BPPT di samping Kole, ada Uzzam dari Mesir (lantai 1 ujung kanan) dan keluarga Cina di antara Cik Gazali dan Uzzam. Mereka lumayan bersahabat, utamanya mas Yudi, yang mana di tempatnyalah Kole pertama kali buka puasa. Hmmmmhhh ... good man and nice family.
Selain dekat dengan 7-11, apato Kole juga dekat dengan dua buah center Indonesian Kampong. Yang pertama adalah Kampong Melayu. Kampung Melayu adalah sebuah apato yang berisi 9 apartemen yang hanya dua diantaranya diisi BUKAN org Indonesia (satu org Phillipino dan satu org Laos). Makanya, apato itu disebut Kampong Melayu atawa KM. KM ditinggali Kang Dedi Suryadilaga (Post Doctorate, Nihon Linguistic, Hirodai), Sony (D1, Lab NIL IDEC), Bu Kamelia (D2, Biosphere Science, Grad. School of Engineering, Hirodai), Asep (M2, Chemical Engineering, Hirodai), Lukman si Mbah (D3, Lab NIL IDEC) dan Dayat (D1, Chemical Engineering, Hirodai). Di KM-lah, kami sering ngobrol dan bikin party kecil-kecilan plus barbequean di depan apato Sony. Aji mumpung, masih banyak daging halah hibah dari Fikri (Fikri dulu tinggal di apato yang Sony tempati sekarang).
Selain KM, ada juga SunSquare atau SS. SS adalah apato yang juga sekaligus perkantoran dan balai pertemuan di dekat pusat kota Saijo (pusat kota Saijo adalah Chukuokaikan, atawa alun-alun; terdiri dari dua lapangan besar dan satu city hall). Oya, dari Chukuokaikan ke apato Kole hanya skitar 5menit jalan santai atawa sekitar 200-an meter. Nah, di SS ada banyak orang Indonesia, yang semuanya adalah mahasiswa Hirodai. Yang tinggal di SS antara lain Arno (ITB, satu lab dengan Kole), Ade (Dephut Pusat, satu lab dengan Kole), Kang Taufik Djatna (D3 Hirodai, Ketua PPI Hiro, IT Hirodai), Aan (M1, Ketua KMIH, Eng. Hirodai), Ani (D1, IDEC Hirodai), Mas Iyan (D2, IT IDEC), Widi (D2, Chemical Eng., Hirodai), Teh Euis (M1, Eng. Hirodai), Yoshi (D1, Eng. Hirodai), Jon (M2, Chemical Eng., Hirodai) dan Jimmy (M2, IT Hirodai).
Banyak juga ya? Mudah-mudahan kami bisa akur-akur saja ...... Hope so ...

Gambatte kudasai Kole-san

4 komentar:

Yaty "BundaZahra" Yasir mengatakan...

Ganbatte yooo!!! Semangaaaat!!! Saya juga doakan ko cess...

Anonim mengatakan...

Semangat Yah!!.....Cayo....

Anonim mengatakan...

wih mantap dah....semoga semakin sukses selalu...

salam sukses sappo...



fikri

Anonim mengatakan...

gambatte juga kole chan